- Definisi Sederhana Laboratorium
Labolatorium (disingkat lab)
adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah
dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya
kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Jika dilihat di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Laboratorium
adalah tempat atau kamar,dsb. tertentu yg dilengkapi dengan peralatan untuk
mengadakan percobaan (penyelidikan dsb). Kemudian, orang yang bertugas atau
bekerja di Lab biasanya disebut “Laboran”.
- Simbol-simbol Berbahaya di Labolatorium
Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances). Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) adalah suatu aturan untuk melindungi/menjaga bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari bidang keselamatan kerja. Arah Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) untuk klasifikasi, pengepakan dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk semua bidang, area dan aplikasi, dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan konsumer dan kesehatan manusia.
Istilah bahan berbahaya
adalah nama umum dan menurut hukum bahan kimia (kemikalia) (Chemicals Law)19/2
didefinisikan sebagai :
·
Bahan berbahaya
atau formulasi menurut hukum kemikalia (Chemicals Law) §3a,
·
Bahan, formulasi
dan produk dapat membentuk atau melepaskan bahan atau formulasi berbahaya
selama produksi atau penggunaan,
·
Bahan, formulasi
dan produk bersifat mudah meledak.
Berikut beberapa symbol
berbahaya di Labolatorium:
1. Explosive (bersifat mudah meledak)
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya EXPLOSIVE
dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala
lain bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu
reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan propagasi
gelombang udara yang bergerak sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan
dengan metode yang diberikan dalam Law for Explosive Substances.
Frase-R untuk bahan mudah meledak : R1, R2 dan R3
Sebagai contoh untuk bahan yang dijelaskan di atas adalah
2,4,6-trinitro toluena (TNT)
Tips Keamanan : Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan,
api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.
2. Oxidizing (pengoksidasi)
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai
dengan notasi bahaya OXIDIZING biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila
kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka
dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal
mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat
pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik.
Frase-R untuk bahan pengoksidasi : R7,
R8 dan R9
Contoh bahan tersebut adalah kalium klorat dan kalium
permanganat juga asam nitrat pekat.
Tips
Keamanan : Hindari panas serta bahan mudah terbakar
dan reduktor.
3. Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar)
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai
dengan notasi bahaya EXTREMELY FLAMMABLE merupakan likuid yang memiliki
titik nyala sangat rendah (di bawah 0o C) dan titik didih
rendah dengan titik didih awal (di bawah +35oC). Bahan amat sangat
mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu
campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.
Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar :
R12
Contoh
bahan dengan sifat tersebut adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas)
Tips
Keamanan: Hindari campuran dengan udara dan hindari sumber api.
4.
Highly flammable (sangat mudah terbakar)
Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi
bahaya HIGHLY FLAMMABLE adalah subyek untuk self-heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka
mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21oC). Beberapa bahan sangat
mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di bawah
pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara pada
temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar, juga
diberi label sebagai highly flammable. Frase-R untuk bahan sangat
mudah terbakar : R11
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya aseton dan
logam natrium, yang sering digunakan di laboratorium sebagai solven dan agen
pengering.
Keamanan
: Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan api,
setra hindari pengaruh pada kelembaban tertentu.
5.
Flammable (mudah terbakar)
Tidak ada simbol bahaya diperlukan untuk
melabeli bahan dan formulasi dengan notasi bahaya FLAMMABLE. Bahan dan formulasi likuid yang memiliki
titik nyala antara +21oC dan +55oC dikategorikan sebagai
bahan mudah terbakar (Flammable).Frase-R untuk bahan mudah terbakar :
R10
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya minyak
terpentin.
Tips
Keamanan : Hindari atau jauhkan dari api terbuka,
sumber api dan loncatan api.
6.
Flammable Solid ( padatan mudah
terbakar)
Padatan yang mudah terbakar didefinisikan sebagai padatan yang memenuhi salah
satu syarat dibawah ini :
· Merupakan
bahan peledak basah, Merupakan zat yang dapat bereaksi sendiri, karena tidak
stabil terhadap panas dan terdekomposisi menghasilkan panas (walaupun tanpa
oksigen dari udara), Padatan yang mudah sekali terbakar.
· Pembakaran
spontan harus mengikuti salah satu syarat : Bahan yang bereaksi dengan air dan
menimbulkan panas serta api (pyrophoric material) adalah suatu cairan
atau padatan (banyak atau sedikit jumlahnya) yang dalam 5 (lima) menit berada
di udara bebas tanpa disulut api dapat terbakar (menimbulkan api) dengan
sendirinya.
Tips
Keamanan : Hindari panas atau bahan mudah terbakar
dan reduktor serta hindari kontak dengan air apabila bereaksi dengan air dan
menimbulkan panas serta api.
7.
Very toxic (sangat beracun)
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan
notasi bahaya VERY TOXIC dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau
kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh
melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak
dengan kulit. Suatu bahan dikategorikan sangat beracun jika memenuhi kriteria
berikut:
LD50 oral (tikus)
≤ 25 mg/kg berat badan
LD50 dermal (tikus atau kelinci)
≤ 50 mg/kg berat badan
LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol
/debu ≤ 0,25 mg/L
LC50 pulmonary (tikus)
untuk
gas/uap
≤ 0,50 mg/L
Frase-R untuk bahan sangat
beracun : R26, R27 dan R28
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium
sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin.
Tips
Keamanan : hindari kontak atau
masuk dalam tubuh, segera berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan.
8.
Toxic (beracun)
Bahan
dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya TOXIC dapat menyebabkan
kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi
sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau
kontak dengan kulit.
Frase-R untuk bahan beracun : R23, R24 dan
R25
Sifat-sifat merusak secara kronis yang lain (Frase-R :R48) ditandai dengan simbol
bahaya TOXIC SUBSTANCES dan kode huruf T.
Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker
atau meningkatkan timbulnya kanker jika masuk ke tubuh melalui inhalasi,
melalui mulut dan kontak dengan kulit.
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya solven-solven
seperti metanol (toksik) dan benzene (toksik, karsinogenik).
Tips
Keamanan : Hindari Kontak atau masuk kedalam
tubuh, segera barobat kedokter bila kemungkinan keracunan.
9. Harmful (berbahaya)
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan
notasi bahaya HARMFUL memiliki resiko merusak kesehatan sedang jika masuk
ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau
kontak dengan kulit.
Frase-R untuk bahan berbahaya : R20, R21 dan
R22.
Bahan-bahan yang dicurigai memiliki sifat
karsinogenik, juga akan ditandai dengan simbol bahaya HARMFUL SUBSTANCES dan
kode huruf Xn, bahan pemeka (sensitizing substances) (Frase-R :R42
dan R43) diberi label menurut spektrum efek apakah dengan simbol bahaya untuk
‘harmful substances’ dan kode huruf Xn atau dengan simbol bahaya ‘irritant
substances’ dan kode huruf Xi. Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut
misalnya solven 1,2-etane-1,2-diol atau etilen glikol (berbahaya) dan
diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik).
Tips
Keamanan : Hindari kontak dengan tubuh atau hindari
penghirupan, segera berobat jika terkena bahan.
10. Irritant (menyebabkan iritasi)
Bahan dan formulasi dengan notasi
‘irritant’ adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak
dengan kulit atau selaput lendir.
Frase-R untuk bahan irritant : R36, R37, R38
dan R41
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya
isopropilamina, kalsium klorida dan asam dan basa encer.
Tips
Keamanan : Hindari kontaminasi pernafasan, kontak dengan
kulit dan mata.
11.
Corrosive (korosif)
Bahan dan formulasi dengan notasi CORROSIVE
adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit
hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik
kimia bahan uji, seperti asam (pH <2) dan basa (pH>11,5), ditandai
sebagai bahan korosif.
Frase-R untuk bahan korosif : R34 dan R35.
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya asam mineral
seperti HCl dan H2SO4maupun basa seperti larutan NaOH
(>2%).
Tips
Keamanan : Hindari kontaminasi pernafasan, kontak dengan kulit dan mata.
12. Bahan berbahaya bagi lingkungan
Bahan dan formulasi dengan notasi DANGEROUS
FOR ENVIRONMENT adalah dapat menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu
tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara,
tanaman, mikroorganisme) dan menyebabkan gangguan ekologi.
Frase-R untuk bahan berbahaya bagi lingkungan
: R50, R51, R52 dan R53.
Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya
tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti
pentana dan petroleum bensin.
Tips
Keamanan : Hindari kontak atau bercambur dengan
lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup, limbah dijauhkan dari
lingkungan.
13. Pressure Gas
Menunjukkan bahaya gas bertekanan yaitu bahan ini bertekanan tinggi dan dapat
meledak bila tabung dipanaskan/terkena panas atau pecah dan isinya dapat
menyebabkan kebakaran. Contoh: LPG
Tips
Keamanan : Hindari atau jauhkan dari api terbuka,
sumber api dan loncatan api
14. Karsinogenik , mtagenis, dan teratogenik
Bahan dan Formulasi dengan
tanda ini menyebabkan karsinogenik (yaitu penyebab sel kanker);
tetragenik (yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi) pembentukan dan
pertumbuhan embrio; mutagenic (yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan
kromosom yang berarti dapat merubah genetika); toksisitas sistemik terhadap organ
sasaran spesifik; toksisitas terhadap sistem reproduksi; dan/atau gangguan
saluran pernafasan. Contoh: Formaline.
Tips Keamanan : Berhati-hatilah ketika mengunakan bahan atau formulasi ini.
Tips Keamanan : Berhati-hatilah ketika mengunakan bahan atau formulasi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar